-->

Hari Besar Keagamaan di Indonesia Lengkap



HARI-HARI BESAR KEAGAMAAN DI INDONESIA

1.      ISLAM
a.    Idul Fitri (1 Syawal)
Idul Fitri secara bahasa adalah kembali kepada fitrah. Pengertian fitrah menurut Nabi SAW adalah kondisi suci, bebas dari dosa, sebagaimana kondisi saat seseorang dilahirkan. 

Bulan Syawal memiliki makna meningkat. Maksudnya adalah bulan peningkatan amal ibadah setelah sebelumnya umat Islam mendapat pendidikan dan pelatihan selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.

b.    Idul Adha – Menyembelih ternak (qurban) (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11, 12, 13 Zulhijjah).
Hari raya Idul Adha adalah hari raya Haji atau hari raya Qurban. Pada hari ini diperingati peristiwa qurban, yaitu ketika nabi Ibrahis as yang bersedia untuk mengorbankan putra yang paling disayanginya yaitu Ismail as. Akan tetapi ketika Ismail as akan disembelih, kemudian seketika itu juga diganti oleh Allah SWT dengan seekor domba yang besar.

Pada hari raya ini umat Islam berkumpul pada pagi hari dan mendirikan shalat Ied bersama-sama (berjamaah) di masjid maupun di tanah lapang seperti ketika merayakan hari raya Idul Fitri.

Setelah shalat dilakukan penyembelihan hewan qurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim as yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijjah, atau persisnya 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Pada tanggal 10 Zulhijjah dan hari-hari Tasyriq  (11, 12, 13 Zulhijjah) inilah batas diperbolehkannya menyembelih hewan qurban, diluar waktu itu penyembelihan hewan yang dibagikan kepada masyarakat dianggap sebagai sedekah. 

c.    Tahun Baru Hijriah (1 Muharam)
Tahun baru Hijriah mengingatkan kita kepada kejadian atau peristiwa spektakuler yang pernah terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa “Hijrah”.

Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri  ke negeri lain, dari satu kawasan ke kawasan lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain.

Secara historis, Hijrah adalah peristiwa keberangkatan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya dari kota Makkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al-Madinah al-Munawwarah.

Merujuk dari historis di atas maka Tahun Hijriah ditetapkan sebagai awal tahun dari penanggalan atau kalender Islam.
d.    Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal)
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia peringatan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Sejarah Peringatan/Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil di Irak pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri. 

Adapun tujuan dari diperingatinya Maulid Nabi Muhammad SAW ini yaitu untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu yang sedang terlibat Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem dan sekitarnya.

Perayaan di Indonesia pada umumnya dalam memperingati Maulid Nabi SAW dengan mengadakan perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair  Barzanji dan pengajian.

e.    Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab)
Isra’ Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk mendirikan shalat lima waktu sehari semalam. 
2.      HINDU
a.    Galungan
Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

b.    Kuningan
Hari raya Kuningan adalah hari raya yang dirayakan umat Hindu Dharma di Bali. Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara (Sabtu), Kliwon, wuku Kuningan. Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.

c.    Nyepi
Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

d.    Saraswati
Hari Raya Saraswati adalah hari turunnya Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu Dharma di Bali merayakannya setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung. Pada hari saraswati dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni.


3.      BUDHA
a.    Waisak
Waisak atau Waisaka (Pali; Sanskrit: Vaiśākha वैशाख) merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu :
Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,
Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama di bulan Mei.
Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.

b.    Maghapuja
Magha Puja merupakan salah satu peringatan agama Buddha yang kurang diketahui oleh sebagian umat Buddha di Indonesia. Magha Puja merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi Agama Buddha yang terjadi di bulan Magha atau dapat dijumpai pada bulan Februari. Anggapan semen-tara umat Buddha menekankan bahwa hari peringatan hari Magha Puja bertepatan dengan 15 hari setelah tahun baru Imlek (Cap Go). Demikian jika 15 hari setelah 15 hari setelah tahun imlek maka pada malam harinya terlihat bulan sedang purnama. Tetapi jika diteliti dalam penanggalan hari, bulan, dan tahun buddhis maka yang sebenarnya peringatan hari Magha Puja tepat 1 (satu) hari sebelum Cap Go, yang berarti bahwa pada saat itu bulan purnama siddhi.
c.    Asadha
Hari Suci Āsādha merupakan peristiwa yang mempunyai arti sangat penting bagi umat Buddha. Dengan belas kasih Beliau kepada semua makhluk hidup, dan demi pada pertengahannya, dan indah pada akhirannya. manfaat bagi dunia ini, memutar Roda Dhamma nan Agung untuk pertama kalinya, menguraikan Empat Kebenaran Mulia, kepada para bhikkhu Pañcavaggiya, di hutan Isipatana Migadāya dekat kota Bārāasī, pada hari purnama di bulan Āsāha. Maka sampai saat ini umat Buddha dapat mengenal Buddha Dhamma yang merupakan rahasia kehidupan ini; Dhamma yang indah pada awalnya, indah

Asadha Puja (dikenal juga Asalha Puja, Asanha Puja atau Asana Bucha di Thailandbahasa Thaiวันอาสาฬหบูชา wan-aa-san-ha-boo-chaa) merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Buddha terutama aliran Theravada yang biasanya berlangsung di bulan Juli, pada hari bulan purnama di bulan ke-8 penanggalan lunar. Perayaan ini memperingati diberikan khotbah pertama Buddha Gautama di taman rusa Isipatana di Benares dan didirikan sangha di dunia. Di Thailand, Asadha Puja merupakan hari libur pemerintah dan penjualan alkohol dilarang. Asadha sendiri merupakan nama bulan ke-8 dari penanggalan buddhis.

d.    Khatina
Kathina merupakan salah satu hari raya agama Buddha. Hari raya ini merupakan hari berdana kepada anggota Sangha. Hari Kathina diperingati antara bulan oktober sampai november. Sebelum hari kathina, para anggota Sangha menjalani massa Vassa. Vassa merupakan waktu berdiam diri selama 3 bulan untuk lebih memperdalam Dhamma serta bermeditasi.

e.    Ulambana
Kathina merupakan salah satu hari raya agama Buddha. Hari raya ini merupakan hari berdana kepada anggota Sangha. Hari Kathina diperingati antara bulan oktober sampai november. Sebelum hari kathina, para anggota Sangha menjalani massa Vassa. Vassa merupakan waktu berdiam diri selama 3 bulan untuk lebih memperdalam Dhamma serta bermeditasi.


4.      KRISTEN KATOLIK
a.    Adven
Adven dalam Gereja Kristen adalah nama periode sebelum Natal. Nama Adven diambil dari kata Latin Adventus yang artinya adalah Kedatangan. Dalam masa Adven umat Kristen Katolik Roma maupun Protestan menyiapkan diri untuk menyambut pesta Natal dan memperingati kelahiran dan kedatangan Yesus yang kedua kalinya pada akhir zaman. Adven diduga mulai dirayakan di kalangan umat Kristen sejak abad keempat.
Adven selalu mulai pada hari Minggu yang terdekat dengan tanggal 30 November (hari St. Andreas) (antara tanggal 27 November dan 3 Desember) dan berlangsung sampai Malam Natal 24 Desember. Dengan ini panjangya masa adven per tahun berbeda-beda, tetapi sebuah masa adven selalu terdiri dari 4 hari Minggu.

b.    Epifani / Teofani
Epifani (bahasa Yunani Koine: πιφάνεια, epiphaneia, "manifestasi", "penampakan jelas") atau Teofani (bahasa Yunani Kuno () Θεοφάνεια, Τheophaneia berarti "penampakan Tuhan"), atau Hari Raya Penampakan Tuhan adalah sebuah hari raya keagamaan dalam sejumlah denominasi gereja Kristen pada tanggal 6 Januari yang merayakan wahyu Allah sebagai manusia yaitu Yesus Kristus atau pemunculan/manifestasi Yesus Kristusterhadap dunia dalam bentuk kelahiran-Nya. Dalam Gereja Ritus Barat maupun Timurmemiliki pemahaman yang sama mengenai Epifani ini yaitu Manifestasi Yesus Kristus kepada dunia, namun menghayati peristiwa yang berbeda. Dalam Gereja Barat, Epifani untuk memperingati kedatangan Orang-orang Majus dari Timur atau kadangkala disebut Tiga Raja, yang mengunjungi Yesus yang baru saja lahir, yang menunjukkan Manifestasi Bayi Yesus Kristus terhadap orang Yahudi maupun di luar bangsa Yahudi (berarti seluruh dunia) sebagai Anak Allah. Namun dalam Gereja Timur untuk memperingati pembaptisanYesus Kristus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, yang menunjukkan Manifestasi Yesus Kristus mulai memulai karya Pelayanan-Nya sebagai Anak Allah atau sering pula disebut Teofani.

c.    Paskah
Paskah (bahasa Latin: Páscha, bahasa Yunani: Πάσχα, Paskha; bahasa Aramפַּסחא‎ Pasa; dari bahasa Ibraniפֶּסַח Pesa[1]) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a], dan pada hari yang ketiga[b] bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.

d.    Natal
Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula Epifani).
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natalkartu Natal, bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

e.    Kenaikan Yesus Kristus
Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristusterangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Dan sesudah meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka.

f.      Jum’at Agung
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.

Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di 
Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat, namun tanggal terjadinya tidak diketahui dengan pasti, dan akhir-akhir ini diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi, oleh dua kelompok ilmuwan, dan sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac Newton via perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.

g.    Pentakosta
Pentakosta (dari bahasa Yunani: Πεντηκοστή [μέρα], Pentēkostē [hēmera], "[hari] kelima-puluh"), atau Minggu Putih adalah hari raya Kristiani yang memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2). Sebelumnya Pentakosta adalah hari raya besar orang yahudi yang kemudian diadopsi oleh gereja barat dan gereja timur


h.    Kamis Putih
Kamis Putih adalah hari Kamis sebelum Paskah, pada Hari Raya Pekan Suci ini umat Kristen mempunyai tradisi memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus. Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja. Ini adalah hari pertama dari hari raya Paskah, yang dimulai pada pukul 6 sore, dan berlangsung 7 hari. Hari Kamis Putih ini juga disebut Kamis Suci.(bahasa Inggris: Holy Thursday)
Ritual Perjamuan Malam setelah ini pada setiap misa atau kebaktiandiperingati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa malam ini, pastur juga mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.

5.      KRISTEN PROTESTAN
a.    Paskah
Paskah (bahasa Latin: Páscha, bahasa Yunani: Πάσχα, Paskha; bahasa Aramפַּסחא‎ Pasa; dari bahasa Ibraniפֶּסַח Pesa[1]) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a], dan pada hari yang ketiga[b] bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.

b.    Natal
Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula Epifani).
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natalkartu Natal, bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

c.    Pentakosta
Pentakosta (dari bahasa Yunani: Πεντηκοστή [μέρα], Pentēkostē [hēmera], "[hari] kelima-puluh"), atau Minggu Putih adalah hari raya Kristiani yang memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2). Sebelumnya Pentakosta adalah hari raya besar orang yahudi yang kemudian diadopsi oleh gereja barat dan gereja timur

d.    Kenaikan Yesus Kristus
Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristusterangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Dan sesudah meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka.


e.    Jum’at Agung
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.

Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di 
Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat, namun tanggal terjadinya tidak diketahui dengan pasti, dan akhir-akhir ini diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi, oleh dua kelompok ilmuwan, dan sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac Newton via perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.


6.      KONG HU CHU
a.    Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī 除夕 yang berarti "malam pergantian tahun".
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2017 masehi "Tahun Tionghoa" dapat jadi tahun 4715, 4714, atau 4654.

b.    Cap Go Meh
Cap Go Meh (Hokkien: 十五暝) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari PenangMalaysia.

c.    Cheng Beng
Festival Qingming (hanzi tradisional清明節sederhana清明pinyin: qīng míng jié) atau Cheng Beng (bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu[1][2].
Festival tradisional Tiongkok dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi), pada umumnya dirayakan pada tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat[3][4].
Secara astronomi, dalam terminologi matahari, Festival Qīngmíng dilaksanakan pada hari pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang menandakan waktu untuk orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan kepada orang-orang untuk berziarah kubur. Hari Festival ini dijadikan hari libur umum di Tiongkok, begitu juga di Hong KongMacau dan Taiwan.
Di Korea, Qīngmíng dikenal dengan sebutan Hansik.

d.    Peh Cun
Duanwu Jie (Hanzi端午節) atau yang dikenal dengan sebutan festivalPeh Cun di kalangan Tionghoa-Indonesia adalah salah satu festival penting dalam kebudayaan dan sejarah Tiongkok.
Peh Cun (扒船; "mendayung perahu") berasal dari Bahasa Hokkianyang dipendekkan dari Pe Leng Cun / Pe Liong Cun (扒龍船 ; Romanisasi : pê-lêng-chûn / pê-liông-chûn), bermakna "mendayung perahu naga".[1] Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktik umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini.
Dalam masyarakat Hakka, perayaan Duanwu biasa disebut Tôn-yòng端陽[2] dan festival mendayung perahu naga dinamakan phà liùng sòn.[3]
Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou. Perayaan festival ini yang biasa kita ketahui adalah makan bakcang (Hanzi: 肉粽, hanyu pinyin: ròuzòng) dan perlombaan dayung perahu naga. Karena dirayakan secara luas di seluruh Tiongkok, maka dalam bentuk kegiatan dalam perayaannya juga berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya. Namun persamaannya masih lebih besar daripada perbedaannya dalam perayaan tersebut.

e.    Genta Rohani
Analek (dalam bahasa aslinya disebut Lun Yu (Hanzi tradisional論語pinyinLún Yǔatau Kitab Sabda Suci) adalah bagian dari Kitab Shi Shu atau Kitab Yang Empat dalam agama Kong Hu Cu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab (= 20 bab) dan 15.917 huruf. Kitab ini berisikan kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Kong Hu Cu (Konfusius) dengan para muridnya, antar murid, dan wacana Ajaran Kong Hu Cu.
Cakupan aspek ajaran Khong Hu Cu selaku Tian Zhi Mu Duo (Genta Rohani Tuhan) dapat ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi "buku pertama" yang dipakai sebagai referensi kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian, namun bagi umat Kong Hu Cu (Ru) Kitab ini tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan laku dari Khong Hu Cu sebagai pengejawantahan keimanan dan keyakinan paling konkrit.


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter