-->

Pengertian Tawadhu' dan Dalilnya


Pengertian Tawadhu 
Tawadhu menurut bahasa berasal dari kata wadh'a yang berarti merendahkan, atau bisa juga berasal dari kata ittada'a yang berarti merendahkan diri. Sedangkan menurut istilah tawadhu yaitu perilaku manusia yang mempunyai watak rendah hati, tidak sombong atau takabur, tidak congkak, angkuh, dan selalu menghargai keberadaan orang lain.

Sifat Tawadhu' terhadap sesama manusia adalah sifat mulia yang lahir dari kesadaran akan Kekuasaan Allah SWT atas segala hamba-Nya. Manusia adalah makhluk lemah yang tidak berarti apa-apa di hadapan Allah SWT.

Orang yang Tawadhu' menyadari bahwa apa saja yang ia miliki, baik berupa paras yang cantik atau tampan, harta kekayaan yang berlimpah, maupun pangkat dan kedudukan semuanya itu adalah karunia dari Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl:53


وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah lah datangnya, dan bila kamu ditimpa kemudhorotan, Maka hanya kepada Nya lah kamu meminta pertolongan.

Dalil-Dalil Tawadhu' :

Di dalam Al-Qur'an tidak ditemukan kata istilah yang menunjuk langsung pada kata tawadhu'. Akan tetapi, ada beberapa kata yang memiliki arti dan maksud yang sama dengan kata Tawadhu',
seperti kata tidak sombong, lemah lembut, rendah hati dan seterusnya.

Dibawah ini adalah dalil-dalil yang memerintahkan kita bersifat tawadhu' :

  • Perintah tawadhu' kepada kedua orang tua :
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا


Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Q.S. Isra' Ayat:24).

Dari ayat ini dijelaskan bahwa seseorang diperintahkan untuk merendahkan hatinya kepada kedua orang tuanya, yang mana orang tua telah mendidik kita dari kecil hingga dewasa.
  • Perintah tawadhu' ketika berdo'a :
قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَٰذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ

Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo'a Kepada-Nya dengan rendah diri denga suara yang lembut, dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur". (Q.S. An'am Ayat:63)

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa seseorang yang mendapatkan suatu cobaan diperintahkan untuk berdo'a dengan lemah lembut, dan merendahkan diri atau bisa juga diartikan dengan berdo'a dengan tawadhu'.
  • Perintah tawadhu' kepada orang lain :
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.(Q.S. Asy-Syu'ara' ayat:215)


وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا


dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah : orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata salam. (Q.S Al-Furqon Ayat:63)



Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter